tag:blogger.com,1999:blog-1459734350863586892024-03-14T21:59:12.003+07:00Safety Of FireFres.Gantenghttp://www.blogger.com/profile/17556528840064774870noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-145973435086358689.post-90272558642521915742008-12-06T12:06:00.000+07:002008-12-06T12:14:27.342+07:00IDENTIFIKASI & ANALISA POTENSI BAHAYA KEBAKARANTujuan identifikasi bahaya :<br />Mengetahui potensi bahaya kebakaran yang ada ditempat kerja.<br />Mengetahui lokasi dan potensi kebakaran <br /><p>Lingkup & Uraian Sistem </p><p>Potensi kebakaran dibedakan atas karakteristik dan klasifikasi:<br /><br />Potensi kebakaran disebabkan material yang terbakar seperti: kayu dan produk kayu, fiber & textile, cairan yang mudah terbaakar, gas, bahan kimia, bahan peledak, plastik & karet, debu yang mudah terbakar fdan meledak, baham metal<br /> <br />Potensi kebakaran gudang atau tempat penyimpanan bahan seperti gudang dalam ruangan terbuka dan tertutup, penyimpaanan gas, cairan mudah terbakar nd yanpada gudang atau penyimpanan bahan material<br /> <br />Potensi kebakaran pada proses seperti: tungku pembuat uap (boiler furnace), sistem penukar panas, fasilitas nuklir proses pembuatan makanan, system pendinginan, pemisahan pelarut, proses pekerjaaan kayu, proses grinding, peralatan proses kimia dll<br /><br /><br /></p><p>Lingkup & Uraian Sistem </p><p>Potensi kebakaran pada gedung yang diklasifikasikan atas: gedung perkantoran, rumah sakit, hotel, gedung untuk tempat tinggal atau perumahan/apartement dll <br /> <br />Untuk dapat mengevaluasi potensi kebakaran secara akurat dan tepat, diperlukan pemahaman secara rinci tentang karakteristik dari tipikal kebakaran yang mungkin terjadi berdasarkan kategori dan klasifikasi potensi kebakaran. <br /><br />Tahap pertama adalah mempelajari sistem dan membuat batasan-batasan agar studi yang dilakukan tidak mengalami kerancuan. <br /><br />Metodologi identifikasi bahaya<br /></p><p>1. Catatan Rekaman Data Kebakaran <br /> Data Insiden/kejadian kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya baik pada perusahaan itu sendiri maupun kejadian kebakaran di tempat lain. <br />2. Survey potensi <br /> Survey terhadap semua kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran dengan menggunakan daftar periksa: <br />Material <br /> Membuat daftar semua material secara kwantitatif dan kwalitatif dengan kondisi dan kemungkinan kebakaran yang ditimbulkan <br />Peralatan Proses <br /> Mengiventarisasi semua proses dan peralatan yang berpotensi untuk terjadinya kebakaran. <br />Kondisi Lingkungan <br /> Membuat daftar semua kondisi lingkungan kerja yang mempunyai kemungkinan menimbulkan kebakaran <br /><br />Analisa Potensi Bahaya<br /></p><p>Manfaat analisa potensi bahaya : <br />Dapat menentukan sumber dan penyebab timbulnya bahaya.<br />Dapat menentukan metoda mengatasi potensi berbahaya.<br /><br />Tahapan dalam analisa bahaya adalah sebagai berikut: <br />Merumuskan Potensi Bahaya Pada Masing-Masing Sumber Bahaya. <br />Menentukan frekwensi /probabilitas terjadinya kebakaran tersebut <br /><br />Analisa Akibat <br /> Analisa akibat didefinisikan sebagai suatu evaluasi tentang akibat yang ditimbulkan terhadap manusia, harta benda atau lingkungan jika, terjadinya kebakaran .<br /></p><p></p><p>Menentukan frekwensi /probabilitas terjadinya kebakaran tersebut</p><p>Analisa Frekwensi/Probabilitas secara-kulitatif <br />Tinggi atau High (Terjadi lebih dari 1 kali per tahun)<br />Medium (Terjadi 1 kejadian per 1 - 100 tahun)<br />Rendah atau Low (Terjadi 1 kejadian per 100 –1000 tahun)<br />Analisa Tingkat Keparahan secara kuantitatif<br />Kebakaran akibat kegagalan komponen tunggal seperti: kegagalan pipa, kegagalan relief valve atau untuk kegagalan suatu sistem seperti kegagalan sistem otomatis untuk mencegah meluapnya tangki, maupun kebakaran di alat transportasi & gedung .<br /><br /><br /><br /></p>Fres.Gantenghttp://www.blogger.com/profile/17556528840064774870noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-145973435086358689.post-48434048575795823912008-12-05T20:10:00.000+07:002008-12-05T20:39:03.645+07:00Bahaya Merokok<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWtP0UizH63fWsZtuEgnVWtfxt1H9k8XcZOUYNv9V2-niaVJgnwbJ5rBSsqKFRwBfE4_nJFX_o5u09T3XYwQt7dkjojuJE17JTvsTPpJTXyL4iQb-1kqlOTfu4pykkmuFoUKQN4WjBOd0/s1600-h/grandindonesia.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWtP0UizH63fWsZtuEgnVWtfxt1H9k8XcZOUYNv9V2-niaVJgnwbJ5rBSsqKFRwBfE4_nJFX_o5u09T3XYwQt7dkjojuJE17JTvsTPpJTXyL4iQb-1kqlOTfu4pykkmuFoUKQN4WjBOd0/s200/grandindonesia.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5276300054280753026" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">BAHAYA MEROKOK<br />Puntung rokok yang masih menyala dan dibuang tanpa kewaspadaan sangat sering menjadi sebab kebakaran, nyala api dari puntung rokok merupakan awal mula terjadinya peristiwa kebakaran, terjadinya kebakaran sangat tergantung kepada mudah tidaknya lingkungan terbakar. Maka dari itu suatu pencegahan yang sangat umum dilakukan adalah larangan merokok khususnya di tempat kerja atau dimulai sejak memasuki halaman perusahaan.<br />Pada paabrik-pabrik yang menghadapi sedikit sekali resiko kebakaran seperti industri logam larangan merokok berlaku hanya pada jam-jam terakhir, agar puntung rokok yang belum mati tidak tertinggal di tempat kerja. Pada pabrik-pabrik dengan bahaya kebakaran yang sangat besar seperti pabrik tekstil, ruangan khusus disediakan bagi buruh/ karyawan untuk merokok selama jam kerja, merokok sebaiknya diperkenankan di kantin atau di tempat istirahat, agar dorongan atau keinginan untuk merokok berkurang pada waktu melakukan pekerjaan dapat dikurangi.</div>Fres.Gantenghttp://www.blogger.com/profile/17556528840064774870noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-145973435086358689.post-35805341118543929982008-12-04T17:26:00.000+07:002008-12-04T17:27:02.616+07:00Kebakaran1 PEMBANGUNAN K3 NASIONAL HARUS MENGARAH KEPADA<br /> PRIORITAS :<br />MENCIPTAKAN PROFESIONALISME K3<br />MEMBUDAYAKAN K3 KESELURUH LAPISAN<br />MENSOSIALISASIKAN K3 MANDIRI / SMK3<br />MENCIPTAKAN KONDISI ZERO ACCIDENT<br /><br />2. UNTUK MENCAPAI SASARAN PEMBANGUNAN K3 NASIONAL<br /> PERLU PERAN AKTIF :<br />MITRA KERJA K3<br />PEMERHATI K3<br />AHLI K3<br /><br />3 LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS YANG DILAKSANAKAN :<br />PENINGKATAN KOORDINASI LINTAS SEKTORAL<br />PENINGKATAN FREKWENSI RIKSA – UJI / INSPEKSI<br />MEMPERBANYAK BAHAN SARANA INFORMASI / K3<br />MENINGKATKAN TINDAKAN LAW ENFORCEMENT.Fres.Gantenghttp://www.blogger.com/profile/17556528840064774870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-145973435086358689.post-69262672394114068272007-12-05T20:12:00.000+07:002008-12-05T20:13:12.875+07:00Penanggulangan Kebakaran<div style="text-align: justify; color: rgb(0, 102, 0);">PENANGGULANGAN KEBAKARAN<br />Mencegah dan menanggulangi kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadam kebakaran dan meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta kekayaaan, dengan meningkatnya penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar, pengintensifan pencegahan dan penanggulangan terhadap kebakaran harus ditingkatkan agar kerugian-kerugian menjadi sekecil mungkin, pencegahan kebakaran lebih ditekankan kepada usaha-usaha yang memindahkan atau mengurangi terjadinya kebakaran. Penanggulangan lebih ditekankan kepada tindakan-tindakan terhadap kejadian kebakaran agar korban menjadi sesedikit mungkin.<br />Pencegahan kebakaran dan pengurangan korban kebakaran tergantung dari 5 prinsip pokok sebagai berikut :<br />pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atau keadaan panik<br />pembuatan bangunan yang tahan api<br />pengawasan yang teratur dan berkala<br />penemuan kebakaran pada tingkat awal dan pemadamannya<br />pengendalian kerusakan untuk membatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran dan tindakan pemadamannya.<br />Alat-alat pemadam kebakaran yang tidak terpasang tetap harus tersedia terutama untuk keadaan darurat, alat-alat tersebut harus disesuaikan dengan jenis kebakaran dan besarnya api. Alat-alat demikian harus ditempatkan pada tempat-tempat yang paling mungkin terjadi kebakaran tetapi tidak terlalu dekat terhadap kemungkinan terkena kebakarannya sendiri atau orang-orang terhadang ketika akan menggunakannnya.</div>Fres.Gantenghttp://www.blogger.com/profile/17556528840064774870noreply@blogger.com0