Sabtu, 06 Desember 2008

IDENTIFIKASI & ANALISA POTENSI BAHAYA KEBAKARAN

Tujuan identifikasi bahaya :
Mengetahui potensi bahaya kebakaran yang ada ditempat kerja.
Mengetahui lokasi dan potensi kebakaran 

Lingkup & Uraian Sistem 

Potensi kebakaran dibedakan atas karakteristik dan klasifikasi:

Potensi kebakaran disebabkan material yang terbakar seperti: kayu dan produk kayu, fiber & textile, cairan yang mudah terbaakar, gas, bahan kimia, bahan peledak, plastik & karet, debu yang mudah terbakar fdan meledak, baham metal
  
Potensi kebakaran gudang atau tempat penyimpanan bahan seperti gudang dalam ruangan terbuka dan tertutup, penyimpaanan gas, cairan mudah terbakar nd yanpada gudang atau penyimpanan bahan material
 
Potensi kebakaran pada proses seperti: tungku pembuat uap (boiler furnace), sistem penukar panas, fasilitas nuklir proses pembuatan makanan, system pendinginan, pemisahan pelarut, proses pekerjaaan kayu, proses grinding, peralatan proses kimia dll


Lingkup & Uraian Sistem 

Potensi kebakaran pada gedung yang diklasifikasikan atas: gedung perkantoran, rumah sakit, hotel, gedung untuk tempat tinggal atau perumahan/apartement dll  
 
Untuk dapat mengevaluasi potensi kebakaran secara akurat dan tepat, diperlukan pemahaman secara rinci tentang karakteristik dari tipikal kebakaran yang mungkin terjadi berdasarkan kategori dan klasifikasi potensi kebakaran. 

Tahap pertama adalah mempelajari sistem dan membuat batasan-batasan agar studi yang dilakukan tidak mengalami kerancuan.  

Metodologi identifikasi bahaya

1. Catatan Rekaman Data Kebakaran 
 Data Insiden/kejadian kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya baik pada perusahaan itu sendiri maupun kejadian kebakaran di tempat lain. 
2. Survey potensi 
 Survey terhadap semua kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran dengan menggunakan daftar periksa: 
Material 
 Membuat daftar semua material secara kwantitatif dan kwalitatif dengan kondisi dan kemungkinan kebakaran yang ditimbulkan 
Peralatan Proses 
 Mengiventarisasi semua proses dan peralatan yang berpotensi untuk terjadinya kebakaran.  
Kondisi Lingkungan 
 Membuat daftar semua kondisi lingkungan kerja yang mempunyai kemungkinan menimbulkan kebakaran 

Analisa Potensi Bahaya

Manfaat analisa potensi bahaya :  
Dapat menentukan sumber dan penyebab timbulnya bahaya.
Dapat menentukan metoda mengatasi potensi berbahaya.

Tahapan dalam analisa bahaya adalah sebagai berikut:  
Merumuskan Potensi Bahaya Pada Masing-Masing Sumber Bahaya. 
Menentukan frekwensi /probabilitas terjadinya kebakaran tersebut 

Analisa Akibat 
 Analisa akibat didefinisikan sebagai suatu evaluasi tentang akibat yang ditimbulkan terhadap manusia, harta benda atau lingkungan jika, terjadinya kebakaran .

Menentukan frekwensi /probabilitas terjadinya kebakaran tersebut

Analisa Frekwensi/Probabilitas secara-kulitatif 
Tinggi atau High (Terjadi lebih dari 1 kali per tahun)
Medium (Terjadi 1 kejadian per 1 - 100 tahun)
Rendah atau Low (Terjadi 1 kejadian per 100 –1000 tahun)
Analisa Tingkat Keparahan secara kuantitatif
Kebakaran akibat kegagalan komponen tunggal seperti: kegagalan pipa, kegagalan relief valve atau untuk kegagalan suatu sistem seperti kegagalan sistem otomatis untuk mencegah meluapnya tangki, maupun kebakaran di alat transportasi & gedung .



Jumat, 05 Desember 2008

Bahaya Merokok


BAHAYA MEROKOK
Puntung rokok yang masih menyala dan dibuang tanpa kewaspadaan sangat sering menjadi sebab kebakaran, nyala api dari puntung rokok merupakan awal mula terjadinya peristiwa kebakaran, terjadinya kebakaran sangat tergantung kepada mudah tidaknya lingkungan terbakar. Maka dari itu suatu pencegahan yang sangat umum dilakukan adalah larangan merokok khususnya di tempat kerja atau dimulai sejak memasuki halaman perusahaan.
Pada paabrik-pabrik yang menghadapi sedikit sekali resiko kebakaran seperti industri logam larangan merokok berlaku hanya pada jam-jam terakhir, agar puntung rokok yang belum mati tidak tertinggal di tempat kerja. Pada pabrik-pabrik dengan bahaya kebakaran yang sangat besar seperti pabrik tekstil, ruangan khusus disediakan bagi buruh/ karyawan untuk merokok selama jam kerja, merokok sebaiknya diperkenankan di kantin atau di tempat istirahat, agar dorongan atau keinginan untuk merokok berkurang pada waktu melakukan pekerjaan dapat dikurangi.

Kamis, 04 Desember 2008

Kebakaran

1 PEMBANGUNAN K3 NASIONAL HARUS MENGARAH KEPADA
PRIORITAS :
MENCIPTAKAN PROFESIONALISME K3
MEMBUDAYAKAN K3 KESELURUH LAPISAN
MENSOSIALISASIKAN K3 MANDIRI / SMK3
MENCIPTAKAN KONDISI ZERO ACCIDENT

2. UNTUK MENCAPAI SASARAN PEMBANGUNAN K3 NASIONAL
PERLU PERAN AKTIF :
MITRA KERJA K3
PEMERHATI K3
AHLI K3

3 LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS YANG DILAKSANAKAN :
PENINGKATAN KOORDINASI LINTAS SEKTORAL
PENINGKATAN FREKWENSI RIKSA – UJI / INSPEKSI
MEMPERBANYAK BAHAN SARANA INFORMASI / K3
MENINGKATKAN TINDAKAN LAW ENFORCEMENT.